Pendar #4 (Ngopi Filsafat Seri II) – Cara Kerja Pikiran Membentuk Ide-Ide

0
1161
Diskusi dengan gaya ngumpul asik tapi berisi kembali hadir di Kantor LBH Banda Aceh, Kamis (28/1). Komunitas Pendar menyebutnya “Ngopi Filsasat Series bersama Affan Ramli”. Nah, tema pertemuan kedua dari Filsafat Series ini adalah Cara Kerja Pikiran Membentuk Ide-Ide.
Dalam pertemuan itu, Affan Ramli menjelaskan bahwa manusia memiliki tiga instrumen mental untuk memproduksi pengetahuan: intuisi, imajinasi, dan rasio.
Intuisi memegang peran penting dalam mencipta ide-ide. Intuisi sendiri merupakan alat yang ada dalam diri untuk menangkap realitas di dalam dan luar diri manusia.
Intuisi merupakan fakultan mental manusia memproduksi pengetahuan kehadiran. Pengetahuan kehadiran adalah jenis pengetahuan yang didapat subjek yang mengetahui objek atau realitas tertentu tanpa melalui perantara ide atau gambaran.
Intuisi memiliki beberapa katagori: intusi indrawi, intuisi eksistensial, intuisi emosi, intuisi spiritual, dan intuisi rasio.
Hasil dari tangkapan intuisi terhadap realitas objek-objek kemudian tersimpan di fakultas mental bernama imajinasi dalam bentuk ide, citra, konsep atau gambaran dari objek-objek tersebut.
Imajinasi ibarat gudang data dari tangkapan itu. Selain menjadi gudang data, imajinasi memiliki kemampuan menghubungkan konsep-konsep yang sudah tersimpan sebelumnya.
“Misalkan ada konsep gajah, dan konsep pink. Dihubung-hubungkan oleh imajinasi sehingga terbentuklah konsep gajah pink dalam imajinasi,” kata Affan. Namun lanjut Affan, apakah gajah pink ada dalam realitas atau apakah data gajah pink itu valid, hal ini bukan lagi kerja imajinasi.
Yang bertugas memberikan makna, mendiskripsikan konsep, menafsirkan objek-objek dalam imajinasi hasil tangkapan intuisi adalah kerja mental rasio. Rasiolah yang memproses data-data tersebut. Memberikan makna sehingga menjadi universal dalam masyarakat.
“Jadi cara kerja pikiran manusia itu, berawal dari  intuisi yang menagkap realitas, bergerak ke imajinasi untuk disimpan, lalu diolah atau diproses oleh  rasio. Nah kerja rasio manusia inilah yang hebat sebenarnya,” kata Affan.
Diskusi tersebut berjalan interaktif selama 90 menit. Bagi yang suka belajar filsafat dan tidak sempat hadir jangan khawatir. Teman-teman dapat mengikuti audio diskusinya pada akun podcastnya Komunitas Pendar melalui Spotify.
Untuk informasi terkini tentang Komunitas Pendar, teman-teman dapat mengikuti media sosial Komunitas Pendar di Instagram @komunitaspendar dan Fanpage dengan nama yang sama. Diskusi rutin komunitas pendar hadir tiap minggu. Membahas seputar isu gender, inklusi sosial, kesehatan mental, filsafat dan isu-isu sosial lainnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here