DIPASUNG JILID II, jangan mengira ini untuk mencari sensasi. Ini justru ekspresi dari “tak tahu lagi harus melakukan apa”. Berunjuk rasa secara damai, sudah. Tapi dibalas dengan kekerasan dan pembakaran posko dan mushalla.
Menempuh jalur hukum, juga sudah. Bahkan sampai menang di Mahkamah Agung. Tapi dibalas dengan kriminalisasi para petani, dari Rembang hingga Kendal.
Pembangunan pabrik semen di Rembang malah jalan terus dengan dikeluarkannya izin baru. Siang ini (13 Maret) mereka mengulang aksi yang pernah dilakukan April tahun lalu, di depan Istana.