Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pos Meulaboh mendesak pihak penyelidik kepolisian Aceh Barat mengusut kasus pelemparan uang yang berjumlah 10 juta oleh pimpinan PT buana putra lestari ke meja kantor Syahbandar, Jumat (23/5) lalu.
style=”text-align: justify;”>Kasus ini berawal saat iswandi mengantar surat pemberitahuan rencana kegiatan bongkar muat ke kantor Syahbandar meulaboh. Tetapi kepala Syahbandar Meulaboh yang dipimpin Yorialdi Irianto, meminta jatah Reman dari kegiatan tersebut, sebanyak 1000 rupiah per Ton.
Karena merasa didesak terus. Pimpinan PT buana putra lestari. Iswandi, Akhirnya meminjam tabungan uang kuliah anaknya yang berada di Banda Aceh. Setiba dikantor Syahbandar iswandi menerobos ruang Kepala Syahbandar dan langsung melempar uang lembaran seratus ribu berjumlah 10 juta di meja di hadapan wartawan yang sedang melakukan wawancara dengan kepala.
Saat peristiwa itu terjadi, dua wartawan dari media TV nasional dan Cetak sedang mewancarai Yoliardi terkait pengelolaan pelabuhan Meulaboh. Mereka juga merekam adegan pelemparan uang itu dan memberitakannya.
Kodinator LBH pos Meulaboh Wiwin Ibnu Hajar, SH mengaspirasikan keberanian Iswandi terkait kejadian tersebut. Tidak menutup kemungkinan banyak masyarakat yang menjadi korban tindakan seperti itu.
“Iswandi perlu kita dukung secara moril agar menjadi presiden bagi seluruh masyarakat sehingga aparatur negara tidak semena – mena dengan kekuasaan dan jabatan melakukan pungli yang merugikan masyarakat terutama pengusaha.” Ujar bung Win panggilan akrabnya.
Ia juga menambahkan, terkait wartawan sebagai saksi pelemparan uang sejumla Rp10 juta di meja Kepala Syahbandar., pihaknya merasa tidak perlu polisi memanggil wartawan sebagai saksi dalam kasus pencemaran nama baik dengan tersangka Iswandi.
“Tidak relevan dua wartawan yang sedang bertugas menjadi saksi. Sebab kejadian sudah ditayang sejumlah media televisi cetak dan online baik lokal maupun online. Jadi sudah cukup kuat untuk menjadi barang bukti. Pasalnya wartawan yang kebetulan berada dilokasi kejadian sedang menjalani profesi jurnalistik,” ungkap kodinator LBH.
Dengan itu, LBH Pos Meulaboh, Cabang Banda Aceh akan terus mendampingi Iswandi dan mengawal kasus ini, menginiasikan dukungan elemen sipil masyarakat Aceh Barat, Aceh dan nasional untuk Iswandi.
Mereka juga akan menyurati pihak terkait khusunya KPK dan PPATK terkait ada dugaan tindak korupsi dan mendorong PPATK untuk mengusut rekening Milik KTU Hasidin. “Jangan-jangan terindikasi ada transaksi keuangan yang tidak wajar, sehingga bisa membantu polisi mengembangkan kasus ini bukan sekedar kasus biasa,” tutupnya.