BANDA ACEH – Puluhan massa dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat berunjuk rasa ke Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Aceh, Kamis (7/8). Mereka menuntut keadilan untuk masyarakat yang menjadi korban selama pemberlakuan Darurat Operasi Militer (DOM) di Aceh.
Aksi yang dipimpin Zulfikar Muhammad dari Koalisi NGO HAM ini, dilaksanakan dalam rangka refleksi 16 tahun pascapencabutan status DOM Aceh, 7 Agustus 1998-7 Agustus 2014. Selain para aktivis, aksi tersebut juga diikuti oleh para keluarga korban.
Dalam orasinya, Zulfikar mengatakan Komnas HAM harus bertanggung jawab dan serius mengungkap kasus-kasus pelanggaran HAM di Aceh. “Sudah 16 tahun DOM dicabut, tapi belum ada pelaku yang diadili. Sembilan tahun perdamaian di Aceh tak ada artinya bila tak ada keadilan,” teriak Zulfikar disusul teriakan massa.
Zulfikar menambahkan, 16 tahun lalu masyarakat Aceh, nasional dan internasional mendesak pemerintah Indonesia untuk mencabut status DOM di Aceh dan menarik seluruh pasukan, melakukan rehabilitasi terhadap korban, dan mengadili pelaku pelanggaran HAM di Aceh.
Namun, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Aceh belum merealisasikan tuntutan yang diajukan oleh masyarakat untuk pemenuhan hak-hak, keadilan atas kebenaran dan pemulihan, serta memastikan peristiwa pelanggaran HAM tidak terulang lagi. Sebab, pascapencabutan DOM sejumlah kekerasan dan pelanggaran HAM masih terus terjadi.
Pemulihan, kata Zulfikar, tidak cukup dengan perbaikan ekonomi, pembangunan rumah, ganti rugi atau hanya santunan uang. Tapi harus dengan rekonsiliasi utuh dan disertai dengan pengungkapan kebenaran, pengakuan kesalahan, dan permintaan maaf. “Pola ini hanya akan berjalan jika Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi atau KK bekerja di Aceh,” ujarnya.
Aksi itu berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB dan mendapat pengawalan polisi. Sekitar satu jam berorasi secara bergantian yang mempertanyakan kinerja Komnas HAM dalam pengungkapan kasus pelanggaran HAM di Aceh, namun tak ada satupun perwakilan Komnas HAM yang menemui pendemo yang berunjuk rasa hingga pukul 16.00 WIB.
Sejumlah LSM yang berpartisipasi dalam aksi ini antaranya, Koalisi NGO HAM, Balai Syura Ureueng Inong Aceh, LBH Banda Aceh, Kontras Aceh, Solidaritas Perempuan Aceh, PUSHAM Unsyiah, Relawan Perempuan untuk Kemanusiaan, serta para keluarga korban.