MEULABOH — Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Meulaboh menggelar demonstrasi di Mapolres Aceh Barat, Rabu (6/5/2015) petang. Mereka datang untuk mendesak kapolres setempat agar menindak tegas delapan personelnya yang telah melakukan pengeroyokan terhadap seorang mahasiswa. Peristiwa pada 3 Mei lalu itu menyebabkan bagian kepala mahasiswa tersebut luka sobek.
Berdasarkan pantauan, ratusan mahasiswa peserta aksi yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Anti Kekerasan (Gemak) melakukan longmarch dari halaman kantor bupati menuju Mapolres Aceh Barat. Sambil berjalan, mahasiswa peserta aksi menyampaikan aspirasinya secara bergantian.
Dalam aksinya, mahasiswa juga mengusung sejumlah poster dan sepanduk yang antara lain bertuliskan “Hapuskan Premanisme di Tubuh Kepolisian”.
Kapolres Aceh Barat AKBP Faisal Rivai langsung menyambut mahasiswa peserta aksi saat tiba di halaman mapolres. Dalam sambutannya, Faisal mengatakan, delapan personel yang melakukan pengeroyokan terhadap seorang mahasiswa sudah ditindak dan sedang menjalani proses hukum.
“Sebelum adik-adik mahasiswa datang, delapan personel polisi pelaku pengeroyokan itu sudah kami tindak sesuai dengan prosedur, dan sekarang delapan anggota saya sudah ditahan di ruang tahanan polres. Kalau tidak percaya, silakan rekan-rekan lihat sendiri di ruang tahanan,” katanya.
Faisal mengatakan, kasus pengeroyokan seorang mahasiswa yang dilakukan oleh delapan personel bintara baru Polres Aceh Barat sudah selesai secara kekeluargaan. Korban dan pelaku, lanjutnya, sudah saling memaafkan.
Setelah memberikan pemahaman kepada mahasiswa, Faisal duduk mendengar aspirasi dan tuntutan para demonstran.
Dalam aksinya, mahasiswa membacakan tujuh pernyataan sikap, antara lain menghentikan tindak kekerasan terhadap mahasiswa, menghapus premanisme di tubuh kepolisian, serta mendesak Kapolres Aceh Barat menindak tegas dan memecat delapan delapan pelaku pengeroyokan.
Copyright by : http://regional.kompas.com/